
Menhan Sjafrie Sjamsoeddin bersama jajaran pejabat negara menyaksikan Latihan TNI Terintegrasi 2025 di Bangka Belitung, Rabu (19/11/2025).Foto/Dok Ist
POSSINDO.COM, Nasional
Sebanyak 41.397 prajurit TNI dari tiga
matra dikerahkan dalam Latihan TNI Terintegrasi 2025 yang digelar di Bangka
Belitung. Latihan disaksikan secara langsung oleh Panglima TNI Jenderal Agus
Subiyanto dari Titik Tinjau Desa Mabat, Bangka, pada Rabu (19/11/2025).
Mengutip dari akun Instagram @puspentni, Kamis (20/11/2025),
Panglima diketahui hadir bersama Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin,
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Jaksa Agung ST
Burhanuddin dan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh.
Latihan berskala besar tersebut bertujuan untuk meningkatkan
profesionalisme dan kesiapan tempur prajurit TNI dan Alutsista, kegiatan ini
juga menjadi tolok ukur kemampuan operasional seluruh jajaran TNI.
Di sisi lain, Latihan TNI terintegrasi ini turut memuat
Operasi Militer Selain Perang (OMSP), yang menguatkan legitimasi dan peran TNI
di tengah masyarakat, terutama pada wilayah yang memiliki potensi konflik
kepentingan seperti kawasan hutan dan sektor pertambangan.
Pemilihan Bangka Belitung sebagai lokasi latihan didasarkan
atas pertimbangan strategis, geografis, dan ekonomis. Wilayah ini memiliki
kekayaan sumber daya alam yang besar dan menjadi salah satu komoditas strategis
nasional yang wajib dijaga dari ancaman eksploitasi ilegal.
Maraknya praktik penambangan tanpa izin selama ini telah
merusak lingkungan, menggerus kekayaan negara, dan berpotensi menimbulkan
instabilitas sosial. Dalam konteks tersebut, kehadiran TNI menjadi sangat
krusial untuk melindungi objek vital nasional, serta membantu pemerintah
mengamankan aset bangsa dari berbagai bentuk penyalahgunaan.
Kegiatan ini juga sebagai implementasi perintah Presiden
Republik Indonesia untuk mengamankan aset nasional, sebelumnya Presiden
mengungkapkan bahwa terdapat sekitar 1.000 titik tambang ilegal yang beroperasi
di wilayah Bangka Belitung.
Akibat aktivitas penambangan tanpa izin dan praktik
penyelundupan, Indonesia diperkirakan kehilangan hingga 80% produksi timah
nasional.
Sumber: cnbcindonesia.com