Pemkab Balangan Dorong Investasi Lewat Kajian IPRO dan Pra-FS

Kepala DPMPTSP Kabupaten Balangan Akhriani bersama Tim Peneliti FEB ULM memaparkan ekspose akhir kajian IPRO Kawasan Wisata Maranting dan hilirisasi batubara (Aula DPMPTSP Mal Pelayanan Publik Paringin Selatan, Senin (15/12/2025). Foto/Ist

POSSINDO.COM, Balangan — Pemerintah Kabupaten Balangan terus mematangkan kesiapan investasi daerah melalui penyusunan Investment Project Ready to Offer (IPRO) Kawasan Wisata Maranting dan hilirisasi batubara. Komitmen tersebut diwujudkan melalui ekspose akhir penyusunan dokumen kajian IPRO dan Pra-Feasibility Study (Pra-FS) yang digelar Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Aula DPMPTSP Mal Pelayanan Publik, Paringin Selatan, Senin (15/12/2025).

Kegiatan ekspose ini menjadi tahapan penting dalam memastikan proyek-proyek unggulan Kabupaten Balangan benar-benar siap ditawarkan kepada investor, baik dari sisi data, analisis ekonomi, maupun kelayakan teknis.

Tim Peneliti Pra Studi Kelayakan IPRO dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lambung Mangkurat (FEB ULM) Banjarmasin, Akhmad Yunani, memaparkan bahwa sektor jasa pariwisata, khususnya Kawasan Wisata Maranting, memiliki prospek yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan.

“Kawasan Wisata Maranting memiliki keunggulan dari sisi daya tarik alam, budaya, serta peluang pengembangan ekonomi lokal. Secara konseptual, kawasan ini layak ditawarkan kepada investor sebagai proyek jasa pariwisata,” jelasnya.

Selain sektor pariwisata, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) ULM juga memaparkan hasil Pra-FS IPRO hilirisasi batubara. Kajian tersebut menekankan pentingnya peningkatan nilai tambah sektor pertambangan agar tidak hanya berhenti pada pola ekstraktif atau gali-jual, meskipun diakui terdapat tantangan dari sisi kebutuhan biaya dan ketersediaan infrastruktur pendukung.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kabupaten Balangan, Akhriani, menegaskan bahwa dokumen kajian IPRO ini menjadi dasar penting bagi calon investor dalam mengambil keputusan investasi.

“Kalau daerah lain bisa menarik investor pariwisata, Balangan juga harus bisa. Potensi alam dan budaya kita sangat kuat. Dengan IPRO ini, Balangan tidak hanya menjual potensi, tetapi juga data dan analisis yang bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Ia menambahkan, dokumen IPRO yang telah disusun akan disampaikan kepada perangkat daerah terkait sebagai bahan perumusan kebijakan pembangunan ke depan, khususnya di sektor pariwisata dan pengembangan ekonomi daerah.

“Dokumen IPRO ini juga akan menjadi bahan utama dalam forum promosi investasi tingkat nasional, sebagai jawaban atas kebutuhan investor terhadap kajian yang jelas dan terukur,” pungkasnya. (Wahid)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال