Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Adu Gagasan Soal Sikap Politik Luar Negeri

Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Mulai Adu Gagasan dalam Arah dan Strategi Politik Luar Negeri. Foto/Kolase/fajar.co.id

POSSINDO.COM, Politik -Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mulai adu gagasan dalam arah dan strategi politik luar negeri. Dalam kegiatan yang digelar CSIS beberapa waktu lalu, baik Anies maupun Ganjar menjelaskan arah Indonesia nantinya dalam percaturan global. 

Kedua bakal calon presiden, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menghadiri kegiatan Pidato Calon Presiden Republik Indonesia yang diadakan Centre for Strategic and International Studies (CSIS). Tema yang diangkat kali ini adalah terkait arah dan strategis politik luar negeri. 

Kedua bacapres ini pun memiliki masing-masing gagasan yang berbeda. Anies Baswedan memandang bahwa politik luar negeri Indonesia saat ini hanya berfokus pada urusan transaksional. Berbagai pihak menilai bahwa selama ini politik luar negeri kita bersifat transaksional artinya Indonesia bergerak ketika politik luar negeri memberikan keuntungan investasi atau keuntungan perdagangan. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, jika hal yang yang paling fundamental adalah terkait kesadaran kolektif bahwa warga Indonesia adalah warga dunia dan tidak memandang dunia semata-mata sebagai tempat untuk bertransaksi. 


Selain itu, Anies Baswedan mengatakan untuk menjawab tantangan global, Indonesia harus mencapai satu kemakmuran. Pemerataan pembangunan dan aktivitas ekonomi harus merata di seluruh provinsi agar mencapai Indonesia makmur. 

"Angka Human Development Index di Jawa dan Sumatera 10 tahun lalu itu sama dengan angka Human Development Index di seluruh Indonesia hari ini. Telatnya 10 tahun," kata Anies.

Sementara itu bakal calon presiden Ganjar Pranowo memiliki gagasan utama dalam memaknai kebijakan luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Salah satu gagasan utamanya ialah Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. 

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengungkapkan, keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan dunia. Dalam pidatonya, Ganjar menjelaskan potensi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia mengacu pada negara-negara di sekitarnya seperti Vietnam, Thailand, India, dan Tiongkok.

Ganjar menekankan pentingnya memastikan pasokan pangan yang berkelanjutan terutama dalam situasi konflik atau perang sebagai salah satu aspek utama dari konsep lumbung pangan dunia. Berdasarkan pada penelitian, potensi produksi pangan Indonesia bisa lebih meningkat. Ganjar juga mendorong peningkatan melalui modernisasi, mekanisasi dan intervensi pemerintah untuk mencapai potensi produksi yang lebih tinggi. 

"Kalau kita bicara mengenai lumbung pangan dunia, kita coba memastikan suplai pangan yang berkelanjutan dalam situasi konflik atau perang. Kita mesti pastikan itu. Kalau kita bicara dari sisi produksi, kami bicara dengan para peneliti, kami bicara dengan para pelaku usaha, kami sampaikan kepada para profesional dalam hal ini para petani, kita punya potensi bagus," ujar Ganjar. 

Setidaknya ada lima gagasan yang disampiakan Ganjar terkait gagasan utama dalam memaknai kebijakan luar negeri Indonesia, yakni menjadi lumbung pangan dunia, kedaulatan energi, kedaulatan maritim, industrialisasi, dan perlindungan WNI.

Sumber : metrotvnews.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال