Ganjar dan Anies Kritik KPU usai Surat Suara untuk Simulasi Pilpres 2024 Cuman Berisi Dua Paslon

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Menuai Kritik Setelah Mengeluarkan Contoh Surat Suara atau Spesimen untuk Simulasi Pilpres 2024. Foto/ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/wpa/nym.
 
POSSINDO.COM, Politik -Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menuai kritik setelah mengeluarkan contoh surat suara atau spesimen untuk simulasi Pilpres 2024 hanya berisi dua kolom pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Hal itu tidak sesuai dengan kenyataan Pilpres 2024 yakni terdapat tiga paslon yang berkontestasi.

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD, mengungkapkan telah mengajukan komplain kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari terkait simulasi surat suara Pilpres 2024 di sejumlah daerah, yang hanya berisi 2 Kolom Pasangan Calon (Paslon).

“Pak Hasyim, Ketua KPU sudah saya komplain tentang hal ini, dan dia bilang itu hanya simulasi dari IPB, dan akan dikoreksi. Akan diperbaiki," kata Mahfud usai menghadiri rapat konsolidasi TPN Ganjar-Mahfud di Gedung High End, Jakarta, Rabu (3/1/2023). Dikutip dari okezone.com

Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan juga mengkritik KPU. Ia mempertanyakan profesionalisme KPU sebagai penyelenggara Pemilu 2024.

Anies meminta KPU untuk membuat contoh surat suara sesuai dengan kenyataan. Ia mengingatkan KPU untuk tetap bekerja secara profesional.

"Sudah lah kita tidak usah main-main begini-begini, tunjukkan apa adanya," kata Anies di Ciamis Islamic Centre, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (4/1).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai tindakan KPU tersebut tidak menghormati rakyat sebagai pemilih.

"Kalau jumlahnya tiga calon ya sebut tiga. Kalau delapan, ya sebut delapan calon. Jadi buat apa diutak-atik seperti itu, tidak menghormati rakyat," ujar dia.

KPU RI juga telah meminta maaf atas kesalahan yang memantik polemik ini.

Komisioner KPU Idham Cholik menjelaskan kesalahan dalam spesimen surat suara pilpres yang dipakai untuk simulasi itu tidak sengaja. Ia menegaskan KPU tidak punya motif apapun.

"Itu terjadi human error yang tidak disengaja, tidak ada motif lainnya, kecuali memang kekhilafan yang terjadi," kata Idham, Rabu (3/1).

"Pada 29 Desember 2023 saya sudah minta kepada seluruh KPU di daerah agar tidak menggunakan dummy surat suara tersebut," ucapnya.

Sumber : cnnindonesia.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال