Menteri keuangan Purbaya Yudhi Sadewa.Foto/Kharizal Anwar/RM.id
POSSINDO.COM, Ekonomi - Menteri Keuangan
(Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bakal membuat trio untuk mempercepat pembangunan
ekonomi di era Presiden Prabowo Subianto.
Trio ini terdiri dari tiga menteri, di mana dirinya termasuk
salah satu anggota tim tersebut.
"Nanti Pak Menko (Menko Perekonomian Airlangga
Hartarto), dengan kami (menteri keuangan), dengan satu menteri lagi akan
membentuk Tim Akselerasi Program Pembangunan. Supaya semua programnya (Presiden
Prabowo) bisa berjalan dengan baik," ungkapnya usai Rapat di Kemenko
Perekonomian, Jakarta Pusat, Jumat (12/9)
Selain dirinya dan Airlangga Hartarto, Tim Akselerasi
Program Pembangunan itu bakal diisi Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan
Roeslani. Akan tetapi, belum ada informasi pasti kapan tim tersebut efektif
bekerja.
"Ini bukan kejutan jangka pendek yang dampaknya kecil.
Ini akan memberikan kejutan jangka panjang yang dampaknya jangka panjang ke
perekonomian. Jadi, selama ini yang macet-macet akan kita lancarkan dan
dana-dana yang nganggur akan saya optimalkan untuk pembangunan," janji
Purbaya.
"Ini bukan kejutan jangka pendek yang dampaknya kecil.
Ini akan memberikan kejutan jangka panjang yang dampaknya jangka panjang ke
perekonomian. Jadi, selama ini yang macet-macet akan kita lancarkan dan
dana-dana yang nganggur akan saya optimalkan untuk pembangunan," janji
Purbaya.
Menkeu Purbaya hanya menekankan dirinya bakal memaksimalkan
belanja pemerintah. Apalagi, menurutnya, geliat ekonomi di kuartal III 2025
agak loyo karena lambatnya realisasi belanja.
Ia yakin langkah yang telah disiapkan pemerintah bisa
membalikkan arah perekonomian. Purbaya menyebut gerak ekonomi Indonesia akan
berbalik menjadi lebih baik pada Oktober 2025, November 2025, dan Desember
2025.
"Menteri keuangan akan menunjang seluruh program
percepatan ini semaksimal mungkin. Saya inginkan nanti di akhir tahun (2025)
semua uang yang kita punya bisa dipakai secara efektif. Jadi, enggak akan ada
sisa uang yang berlebihan (sisa anggaran lebih/SAL) seperti dulu lagi,"
jelas sang menkeu.
Sumber: cnnindonesia.com