![]() |
mas Siti Rohanah (52) warga Kelurahan Pesawahan, Kecamatan
Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung sedang memegang foto cucunya Riski Nur Fadhilah
(18). Riski jadi korban TPPO. Foto/Ist |
POSSINDO.COM, Peristiwa
- Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menindaklanjuti
kasus kiper asal Bandung bernama Rizki Nur Fadhilah (18) yang disebut nyasar ke
Kamboja. Kementerian P2MI menggandeng Polri untuk mengusut agen nakal yang
memberangkatkan Rizki ke Kamboja.
"Koordinasi dengan Polri mengusut agen ilegal, perekrut
online, travel yang memberangkatkan tanpa prosedur," kata Wakil Menteri
Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Zulfikar Ahmad Tawalla saat
dihubungi, Jumat (21/11/2025).
Zulfikar mengatakan pihaknya juga akan memastikan status
penempatan, jalur keberangkatan hingga dugaan indikasi eksploitasi korban.
Kementerian P2MI juga terus berkoordinasi dengan KBRI Phnom Penh untuk memantau
kondisi Rizki.
"Pendampingan korban fasilitasi pemulangan, bantuan
trauma healing, serta pemulihan sosial-ekonomi. Pelaporan ke Gugus Tugas TPPO,
memasukkan kasus dalam sistem pengawasan nasional dan pemetaan jaringan,"
jelasnya.
Diketahui, pesepakbola asal Bandung bernama Rizki Nur
Fadhilah (18) awalnya diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang
(TPPO) setelah nyasar ke Kamboja. KBRI Phnom Penh menegaskan remaja itu bukan
korban TPPO.
Rizky diketahui telah mendatangi KBRI Phnom Penh pagi ini
dalam kondisi sehat. Dia meminta bantuan agar bisa dipulangkan ke Tanah Air
setelah berhasil keluar dari sindikat penipuan dari tempatnya bekerja.
"KBRI pertama kali menerima laporan dari keluarga RNF melalui
hotline pelindungan WNI pada 10 November 2025. Namun minimnya informasi yang
didapatkan KBRI menyulitkan proses untuk mencari tahu keberadaan RNF. KBRI
terus menjalin komunikasi dengan keluarga sampai akhirnya RNF tiba secara
mandiri di KBRI pagi ini," tulis keterangan KBRI Phnom Penh yang diunggah
di situs Kementerian Luar Negeri Indonesia seperti dilihat, Rabu (19/11)
