Cara
menyimpan Telur Agar Awet Sebenarnya Mudah. Cara Ini Bisa Berlaku untuk Telur
yang Dibeli dalam Kemasan Ataupun Curah. Foto/ astronauts.id |
Cara menyimpan telur agar awet
1. Tak perlu dicuci
Mencuci telur sebenarnya tidak diperlukan. Melansir dari Real Simple, mencuci
telur malah memperbesar peluang kontaminasi.
Saat telur dicuci, air bisa tersedot ke pori cangkang. Otomatis segala
kontaminan masuk bersama air.
2. Simpan di kulkas
Meski ada rak di bagian pintu, sebaiknya telur tak ditempatkan di tempat tersebut.
Pasalnya, suhu yang tidak konsisten.
Aktivitas membuka dan menutup pintu kulkas jelas membuat suhu naik dan telur
tidak awet.
Anda perlu menyediakan wadah plastik bertutup dan paper towel atau kain bersih
yang digunakan untuk lapisan bawah. Kain atau paper towel akan menyerap lembap
dan mencegah telur rusak.
Setelah telur dimasukkan, tutup rapat untuk menghindari kontaminasi dengan
kuman dari luar. Kemudian, letakkan di kulkas dan agak dalam agar suhunya
konsisten.
3. Tidak meninggalkan telur terlalu lama di luar kulkas
Setelah dibeli, sebaiknya telur segera masuk kulkas.
Hal ini juga berlaku saat hendak memasak. Saat menyiapkan bahan masakan,
sebaiknya telur baru dikeluarkan saat memang akan diolah.
Sebaiknya telur tidak dibiarkan di luar kulkas selama lebih dari 2 jam.
4. Manfaatkan kardus bekas
Tak ada kulkas? Cara menyimpan telur agar awet berikut cocok untuk Anda.
Cukup siapkan kardus kecil bekas dan potongan tipis - panjang kertas atau
kardus bekas.
Melansir dari Storables, potongan kertas akan menjaga telur tidak saling
bersentuhan dan berisiko pecah.
Kardus telur disimpan di tempat yang kering dan tidak panas. Kardus juga dijaga
agar tidak terpapar sinar matahari langsung.
5. Posisikan telur dengan benar
Biasanya, telur dijual dalam kondisi bagian runcing menghadap ke atas. Namun
saat menyimpannya di rumah, sebaiknya balik posisinya.
Melansir dari The Daily Meal, telur punya kantong udara kecil di ujung
bulatnya. Namun saat semakin lama disimpan, kantong udara ini makin besar
seiring gas dan uap air yang merembes.
Kantong udara lama-lama bisa robek dan telur rusak sehingga kuman masuk. Jika
dibalik, maka risiko kantong udara pecah jadi kecil.
Sumber : cnnindonesia.com